Pemanfaatan topeng pada pembelajaran konsep daur hidup. |
Kehidupan masyarakat modern menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni lantaran sifatnya artistik dan juga menyimpan nilai-nilai yang bersifat simbolis. Sifat inilah yang digunakan penulis untuk membuat topeng sebagai media pembelajaran.
Sifat artistik topeng digunakan untuk menuangkan model dan warna sebagai daya tarik untuk menarik fokus siswa memulai proses pembelajaran sedangkan sifat simbolis digunakan untuk menunjukkan simbul kepada siswa serta mempermudah guru untuk menggiring siswa pada tema, konsep atau tujuan yang akan dibicarakan dalam proses pembelajaran.
Brainstorming yakni sebuah acara atau alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Kesuksesan brainstorming sanggup dilihat dari suasana bebas tanpa kritik untuk menggali ide kreatif atau solusi alternatif tanpa batas, sehingga apabila dalam proses pembelajaran suasana tersebut terwujud acara berguru dan brainstorming berjalan baik.
Baca juga: Metode Brainstorming Untuk Himpun Ide Siswa
Penulis mencoba memberi satu ilham wacana pemanfaatan topeng pada pembelajaran konsep daur hidup. Daur hidup yakni materi kelas empat dan selalu ada pada kisi-kisi dalam UN. Oleh alasannya itu, penggunaan media pada konsep daur hidup sangat diperlukan.
Penulis berharap ilham media topeng daur hidup ini bisa digunakan sebagai materi pembiasaan dan kerja sama munculnya metode pembelajaran lain yang lebih inspiratif untuk mengembangan proses pembelajaran daur hidup kelas.
Media topeng daur hidup di khususkan sebagai media dalam brainstorming yang membutuhkan guru dan siswa untuk berperan sebagai tahapan daur hidup salah satu makhluk hidup. Daur hidup yang digunakan untuk materi topeng yakni daur hidup metomorfosisi kupu-kupu, dengan pertimbangan daur hidup kupu-kupu umum diketahui siswa dan menarik untuk siswa. Sehingga tujuan brainstorming sebagai bab dari apersepsi bisa berjalan dengan baik.
Langkah-langkah acara brainstorming dengan media topeng
- Siswa dan guru mengenakan topeng tahapan daur hidup kupu-kupu yang terdiri dari telur, ulat, kepompong dan kupu-kupu
- Siswa dan guru mengenakan topeng berdiri di depan kelas secara acak dengan tujuan memberi titik fokus bahwa proses pembelajaran dimulai
- Guru sebagai fasilitator mulai menanyakan tujuan belajar
- Siswa mulai menyusun tahapan daur hidup yang benar dengan mencoba memindahkan pemakai topeng
- Siswa bisa menyimpulkan arti daur hidup dari tahapan penyususnan topeng dengan berusaha menggeser pemakai topeng yang awalnya tersusun acak
Pada tahap ini banyak manfaat yang diperoleh oleh siswa sekaligus guru antara lain:
- Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk mengeluarkan pendapat
- Wadah untuk mengembagkan motorik linguistik siswa
- Media untuk memunculkan keberanian siswa berpartisipasi dalam proses belajar
- Media untuk menunjukkan penghargaan pada siswa lantaran tahapan ini apapun pendapat siswa harus kita tampung dan kita hargai
- Media untuk siswa membangun konsep dan mengertian sendiri pada suatu tema pembelajaran
- Media untuk mengaawali pembelajaran dengan hasil proses pembelajaran selanjutnya menjadi lebih baik.
Penulis berharap ilham media topeng dalam acara brainstorming bermanfaat bagi guru sekaligus peningkatan proses pembelajaran di kelas sebagai bukti tingginya kualitas pendidikan di Indonesia.
*) Ditulis oleh Louis Ifka Arishinta. Guru SD Muhammadiyah 9 Malang
Advertisement