'/> Tahapan Perkembangan Bahasa Anak

Info Populer 2022

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
Sudahkah Anda Tahu Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Tahapan Perkembangan Bahasa Anak
Orang renta perlu memperhatikan tahapan perkembangan bahasa anak. Mulai dari lahir hingga anak tumbuh besar dengan kemampuan bicaranya yang lebih baik.

Tahapan perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor kognitif, biologis dan emosional. Perubahan ini akan berlangsung seumur hidup dengan adanya interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk merangsang anak semoga cepat berbicara, orang renta harus lebih aktif mengajak ia berkomunikasi meskipun belum bisa berinteraksi dengan sempurna. Karena disaat anak diajak bicara, ia akan menunjukkan respon dengan celotehan yang menggemaskan. Hal tersebut dilalukan untuk merangsang otaknya agar mengucapkan beberapa kata yang ringan-ringan saja.

Adapun tahapan perkembangan bahasa anak yang dimaksud ialah sebagai berikut.

1. Tahap Reflexsive Vocalization

Tahapan ini berlangsung diusia anak 0 hingga 3 minggu. Saat masih bayi ibarat ini, biasanya proses perkembangan bahasa yang dikeluarkan berupa tangisan reflek. Jadi, orang renta wajib tahu, bila bayi menangis bukan berarti ia benar ingin menangis. Tahapan ini terjadi tanpa adanya faktor kesengajaan bayi dan pastinya tanpa ia sadari.

2. Tahap Babling

Setelah bayi berumur 3 ahad lebih, tangisan yang dikeluarkan merupakan sebuah lisan yang mengambarkan ia lapar. Di usia bayi ibarat ini bunyi tangisan yang keluar pun berubah dan berbeda dari usianya yang masih di bawah 3 minggu.

3. Tahap Lalling

Tahap perkembangan bahasa pada anak ini terjadi di usia 3 ahad hingga 2 bulan. Biasanya bayi lebih sering mengeluarkan tangisan dan orang renta sendiri tidak memahami apa yang ia inginkan.

Di usianya yang menginjak 2 bulan hingga 6 bulan, bayi lebih aktif dan mulai bisa mendengar dengan jelas. Bahkan sering kali ia menggandakan gerakan yang dicontohkan dengan mengulanginya hingga beberapa kali. Namun, semu itu hanya refleks dan tidak menunjukkan makna apapun.

4. Tahap Echolalia

Tahapan echolalia ini berlangsung pada usia bayi 10 bulan. Ia lebih memahami apa yang dicontohkan, bahkan sudah bisa menggandakan beberapa bunyi dan diulanginya hingga beberapa kali. Selain itu, bayi yang mengalami perkembangan bahasa normal pada tahap ini yaitu sudah bisa menunjukkan lisan wajah dan gerakan tangan ketika menginginkan atau meminta sesuatu.

5. Tahap True Speech

Tahapan perkembangan bahasa anak yang terakhir ini terjadi di usia 18 bulan ke atas atau biasa disebut dengan “batita”. Batita sudah bisa berbicara dengan benar dan jelas, bahkan yang mendengarnya sanggup memahami apa yang dikatakan Batita tersebut.

Setelah melewati tahapan-tahapan tersebut, mulai dari usia 24 bulan, anak akan bisa mengeluarkan bunyi yang lebih terang dan berirama. Perkembangan bahasa anak ini akan lebih tepat di ketika usianya semakin bertambah.

Baca juga: Anak Usia SD Adalah Masa Emas Belajar Bahasa

Di ketika mendampingi proses atau tahapan-tahan tersebut, orang renta harus menunjukkan derma lewat asupan gizi dan vitamin yang lebih baik semoga perkembangannya berjalan dengan normal. Di ketika terlihat kejanggalan yaitu bahasa anak tidak berkembang sesuai tahapan di atas, maka orang renta harus memeriksakannya ke dokter mahir semoga mendapat penanganan yang tepat.
Advertisement

Iklan Sidebar