'/> Pembelajaran Dengan Metode Modelling The Way

Info Populer 2022

Pembelajaran Dengan Metode Modelling The Way

Pembelajaran Dengan Metode Modelling The Way
Pembelajaran Dengan Metode Modelling The Way
Modeling The Way merupakan metamorfosa dari metode sosiodrama.
Metode Modeling The Way sebagai metode pembelajaran yaitu suatu metode yang dilaksanakan dengan cara guru menunjukkan skenario suatu sub bahasan untuk didemonstrasikan siswa di depan kelas, sehingga menghasilkan ketangkasan dengan keterampilan atau skill dan profesionalisme.

Metode Modeling The Way merupakan salah satu metode mengajar yang dikembangkan oleh Mel Silbermam, seorang yang memang berkompeten di bidang psikologi pendidikan. Metode ini merupakan sekumpulan dari 101 seni administrasi pengajaran.Sebuah metode yang menitik beratkan pada kemampuan seorang siswa untuk menyebarkan potensi yang ada dalam dirinya. Karena siswa dituntut untuk bermain tugas sesuai dengan bahan yang diajarkan.

Ada sebuah pendapat, metode Modeling The Way merupakan metamorfosa dari metode sosiodrama. Yakni sebuah metode dengan cara mendramatisasikan suatu tindakan atau tingkah laris dalam kekerabatan sosial. Dengan kata lain guru menunjukkan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan acara atau tugas tertentu sebagaimana yang ada dalam kehidupan masyarakat (sosial). Hendaknya siswa diberi kesempatan untuk berinisiatif serta diberi bimbingan atau lainnya semoga lebih berhasil.

Metode ini memiliki kelebihan sebagai berikut: 1) Mendidik siswa bisa menuntaskan sendiri problema sosial yang ia jumpai; 2) Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa; 3) Mendidik siswa berbahasa yang baik dan sanggup menyalurkan pikiran serta perasaannya dengan terperinci dan tepat; 4) Mau mendapatkan dan menghargai pendapat oranglain; 5) Memupuk perkembangan kreativitas anak.

Sedangkan kelemahannya yaitu sebagai berikut: 1) Pemecahan duduk masalah yang disampaikan oleh siswa belum tentu cocok dengan keadaan yang ada di masyarakat, 2) Karena waktu yang terbatas, maka kesempatan berperan secara masuk akal kurang terpenuhi, 3) Rasa aib dan tekut akan menjadikan ketidak wajaran dalam memainkan peran, sehingga hasilnyapun kurang memenuhi harapan.
Advertisement

Iklan Sidebar