Suasana kelas dalam proses aktivitas berguru SD di Jepang. |
Di mana anak akan sekolah ditentukan oleh pemerintah setempat. Prosesnya diawali dengan registrasi bawah umur yang lalu dipilihkan sekolahnya menurut daerah tinggalnya. Orang renta tidak diperbolehkan menentukan sendiri sekolah untuk anaknya. Di Jepang tidak ada sekolah berlabel 'favorit', semua sekolah mempunyai kualitas yang sama.
Berangkat sekolah bersama dengan model tas dan topi yang sama |
Anak-anak tidak perlu seragam untuk ke sekolah kecuali kalau pelajaran olah raga. Uniknya semua anak SD di Jepang menggunakan tas sekolah yang sama. Warnanya hitam atau biru bagi laki laki dan boleh warna-warni bagi perempuan. Tas ini sangat mahal, harganya sekitar Rp 3,5 juta tetapi bergaransi hingga 6 tahun. Makara sekali dipakai, hingga nanti lulus SD.
Kegiatan memancing untuk berguru ilmu pengetahuan alam. |
Pelajaran Bahasa Jepang mutlak diajarkan untuk seluruh anak. Untuk kelas 1 SD harus hafal dan dapat menulis 80 kanji. selanjutnya di kelas 2 harus hafal 150 kanji dan seterusnya. Untuk Olahraga juga sangat ditekankan. Sehingga pembibitan atlet olimpiade dimulai semenjak dini.
Anak diajak eksklusif ke alam untuk berguru IPA. Anak diajak ke kebun, diajak mancing ikan, dan dari aktivitas itulah ilmu pengetahuan dimasukkan. Saat liburan demam isu panas, semua anak diwajibkan menciptakan project berupa apapaun, dapat seni, percobaan atau yang lain. Di Jepang buku-buku panduan percobaan banyak ditemukan dan dijual dengan harga sangat murah.
Itulah citra SD di Jepang yang kutip dari goresan pena seorang pengguna Kaskus dengan username Karakteristik Sistem Pendidikan Finlandia yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
Advertisement