'/> Sekolah Lima Hari Seminggu Diisi Tiga Aktivitas Ini

Info Populer 2022

Sekolah Lima Hari Seminggu Diisi Tiga Aktivitas Ini

Sekolah Lima Hari Seminggu Diisi Tiga Aktivitas Ini
Sekolah Lima Hari Seminggu Diisi Tiga Aktivitas Ini
Sekolah Lima Hari Seminggu Diisi Tiga Kegiatan Ini Sekolah Lima Hari Seminggu Diisi Tiga Kegiatan Ini
Ada tiga kegiatan, yaitu intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Mulai tahun pelajaran 2017/2018 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu atau delapan jam berguru dalam satu hari. Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 ihwal Hari Sekolah.

"Sekolah lima hari ini merupakan bab dari kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang di dalamnya ada tiga kegiatan, yaitu intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad yang kutip dari laman kemdikbud.go.id (16/06/17).

Kegiatan intrakurikuler ialah kegiatan pembelajaran ibarat yang telah berjalan. Kemudian kokurikuler ialah kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler, ibarat kunjungan ke museum atau daerah edukasi lainnya. Terakhir, kegiatan ekstrakurikuler ialah kegiatan yang lebih bersifat ke minat siswa dan pengembangan diri, contohnya olahraga, seni, atau kegiatan keagamaan.

Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budhiman mengatakan, banyak kegiatan yang sanggup dilakukan sekolah dalam menerapkan pendidikan abjad melalui lima hari sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mengacu pada lima nilai utama abjad prioritas PPK, yaitu religius, nasionalis, gotong royong, berdikari dan integritas.

Menurutnya, salah satu contoh penerapan PPK yang dimulai Juli mendatang itu, secara sederhana dalam sekolah ialah dengan melibatkan siswa untuk menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah.

"Siswa dilibatkan dengan cara menciptakan jadwal membersihkan kelas secara bergantian dan gotong royong. Dengan demikian, nilai abjad bersama-sama sudah disisipkan dalam pembelajaran di sekolah," kata Arie.

Melalui kegiatan penguatan pendidikan abjad diperlukan sanggup menumbuhkan siswa dengan abjad berpikir kritis, kreatif, serta bisa berkomunikasi dan berkolaborasi, yang bisa bersaing di kala 21.
Advertisement

Iklan Sidebar