'/> Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli

Info Populer 2022

Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli

Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli
Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli
Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli
Siswa dilatih dan diasah secara eksklusif menuntaskan beberapa proyek pembelajaran.
Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 tidak banyak berbeda dengan kurukulum 2013 sebelumnya. Kurikulum 2013 edisi revisi 2017, muatan matematika dan muatan PJOK terlepas dari muatan tematik holistik. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kurikulum 3013 edisi revisi 2017 harus terdapat empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS.

Khusus pembelajaran di kelas 5 setiap tema pada buku siswa kurikulum 2013 edisi revisi 2017 terdapat 4 sub tema yang sebelumnya hanya terdiri dari 3 sub tema. Khusus sub tema 4 pembelajaran hanya berbasis proyek, perubahan ini ialah perubahan yang luar biasa. Dalam sub tema 4 siswa dalam seminggu dilatih dan diasah secara eksklusif menuntaskan beberapa proyek pembelajaran yang bisa memfasilitasi penerapan pembelajaran PPK, 4C dan sarana pengembangan keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa (HOTS).

Pelaksanaan pembelajaran proyek sangat sempurna sebagai sarana penerapan pembelajaran berbasis masyarakat bekerja sama dengan orang renta ahli. Orang renta siswa sangat bermacam-macam dengan keahlian masing- masing, hal tersebut bisa dipakai untuk memfasilitasi pembelajaran siswa dengan sempurna sekaligus untuk melengkapi, mengembangkan kemamuan, keahlian dan keterampilan guru.

Pembuatan proyek boneka jari tangan ialah proyek dimana siswa membuat boneka jari tangan berbentuk binatang dari materi kain flanel yang dijahit dan dimodifikasi dengan baik. Proyek boneka jari tangan ini dalam rangka pembuatan media untuk mengasah keterampilan siswa dalam mengembangkan motorik halus, motorik garang siswa sekaligus sarana penerapan 4C serta PPK pada siswa.

Contoh konkret penerapan 4C, pembuatan boneka jari tangan membutuhkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif dalam rangka menyusun bentuk yang sempurna antara tubuh binatang dan bentuk indera pendengaran yang sempurna semoga hasil boneka jari baik. Pembuatan boneka jari tangan juga memerlukan kemampuan kerja sama yang sangat tinggi yaitu kemampuan kerja sama menentukan warna kombinasi boneka jari dengan sempurna ataupun kerja sama dengan teman sejawat dalam rangka melengkapi materi dan kemampuan siswa dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan kelas dari sisa pembuatan boneka jari tangan.

Proyek boneka jari tangan juga merupakan sarana siswa bisa membuat sebuah karya media pembelajaran untuk mengkonkritkan wujud hewan, alat gerak binatang sehingga bisa sebagai media bercerita untuk memperjelas materi alat gerak binatang untuk dirinya sendiri, teman sejawat, atau untuk adiknya.

Proses pembuatan proyek boneka jari tangan terdiri atas beberapa tahapan yaitu:

1. Tahapan pembinaan guru dan pendamping kelas oleh orang renta ahli. Tim kelas 5 mendatangkan salah satu orang renta yang hebat dan terampil membuat boneka dan souvenir untuk memperlihatkan pembinaan khusus terhadap guru dan pendamping di jam mengaji dan istirahat sekolah. Kegiatan ini memeberikan bekal kepada guru dan pendamping kelas semoga bisa memberi pola dan mendampingi siswa ketika proses pembuatan proyek jari tangan di kelas nantinya.

2. Tahapan pelaksanaan proyek, pada tahapan ini tim kelas 5 tetap bekerja sama dengan orang renta hebat yaitu beberapa wali murid yang memiliki keahlian menjahit dan membuat sauvenir. Tujuan kerja sama semoga pelaknaan proyek pembuatan boneka jari tangan akan lebih efektif dan evisien, alasannya ialah setiap kelompok akan terdampingi dengan baik oleh guru,pendamping dibantu beberapa wali murid ahli.

3. Tahapan pemajangan hasil dan pemanfaatan hasil siswa. Media pembelajaran berupa boneka jari tangan bisa eksklusif dipakai siswa untuk presentasi dongeng atau dongeng menurut bentuk boneka jari tangan yang dihasilkan.

Semoga goresan pena ini bermanfaat dalam pengintegrasian proses pembelajaran antara warga sekolah dengan masyarakat ahli, sekaligus sarana silaturohim dan sarana menyebarkan keahlian dalam proses peningkatan mutu pendidikan.

*) Ditulis oleh Louis Ifka Arishinta, M.Pd. Guru SD Muhammadiyah 9 Malang
Advertisement

Iklan Sidebar