Kita kurang memperhatikan kebahagiaan penerima didik kita. Pernahkah kita bertanya kepada mereka, apakah mereka bahagia? |
Pada dasarnya pendidikan yang efektif ialah suatu pendidikan yang memungkinkan penerima didik untuk sanggup belajar dengan mudah, menyenangkan dan sanggup tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Namun selama ini, banyak pendapat beranggapan bahwa pendidikan dinilai hanya menjadi formalitas saja untuk membentuk sumber daya insan Indonesia. Tidak peduli bagaimana hasil pembelajaran formal tersebut, yang terpenting ialah telah melaksanakan pendidikan di jenjang yang tinggi dan sanggup dianggap ahli oleh masyarakat. Setiap orang mempunyai kelebihan dibidangnya masing-masing dan diperlukan sanggup mengambil pendidikaan sesuai talenta dan minatnya bukan hanya untuk dianggap ahli oleh orang lain.
Berbicara ihwal sekolah yang terbaik tentu saja jawabannya akan bermacam-macam antara orangtua satu dengan orangtua yang lain. Hal itu tergantung dari ukuran yang digunakan untuk menentukan apa yang dimaksud dengan sekolah yang terbaik. Ada sejumlah orangtua yang percaya bahwa sekolah yang terbaik ialah sekolah yang murid-muridnya bisa menjadi juara olimpiade mata pelajaran di tingkat nasional maupun internasional, berprestasi dalam perlombaan karya ilmiah, lulus ujian nasional 100%, dan lainnya. Sehingga orang bau tanah yang demikian akan memilihkan anaknya sekolah yang disebut masyarakat umum sebagai sekolah favorit, baik yang bertaraf nasional maupun bertaraf internasional.
Baca juga: 7 Pertimbangan dalam Memilih Sekolah untuk Anak
Di sisi yang lain ada sejumlah orangtua yang meyakini bahwa sekolah yang terbaik ialah sekolah yang bisa membantu bawah umur mereka semakin mengetahui siapa dirinya, dari mana dirinya berasal dan akan ke mana nantinya. Sekolah yang menimbulkan bawah umur mereka semakin mengetahui dan meyakini kemampuan apa yang ada dalam diri anak. Sekolah yang menyediakan pengalaman-pengalaman berguru yang menciptakan bawah umur mereka semakin mempunyai kesiapan dan kompetensi terbaik dalam mensikapi dan menjalani kehidupan di masa mendatang.
Terlepas dari orientasi pendidikan yang kita yakini, ada hal yang sering terabaikan oleh sekolah dalam menyelenggarakan proses pendidikan kepada penerima didik maupun oleh orangtua saat melaksanakan pemilihan sekolah dan pendampingan berguru kepada anaknya. Sangat terabaikan alasannya orientasi pendidikan di negeri ini lebih menekankan pencapaian prestasi akademik. Kita melupakan kebahagiaan bawah umur kita. Kita kurang memperhatikan kebahagiaan penerima didik kita. Pernahkah kita bertanya kepada mereka, apakah mereka bahagia?
*) Ditulis oleh Loresta Putri Nusantara Kasih. Guru di SD Muhammadiyah 9 Malang
Advertisement